Kamis, 29 November 2012

FITOESTROGEN VS ESTROGEN



FITOESTROGEN DAN ESTROGEN


  • FITOESTROGEN

Fitoestrogen (dietary estrogens) merupakan gugus yang tersusun atas komponen non steroid pada tanaman. Dan karena strukturnya menyerupai estradiol (17β-estradiol) maka senyawa ini juga mempunyai aktivitas estrogenik dan atau antiestrogenik seperti estradiol.
Istilah fitoestrogen berasal dari kata phyto yang berarti tanaman dan estrogen (estrus) yang berarti periode kesuburan pada mamalia betina serta kata gen yang berarti generasi.
Persamaan secara molekuler antara estrogen dan fitoestrogen  menjadikan adanya kesamaan efek di antara keduanya tetapi kadang – kadang keduanya mempunyai efek antagonis. Fitoestrogen ditemukan pertama kali pada tahun 1926 tetapi tidak diketahui bahwa senyawa ini mempunyai efek terhadap metabolisme manusia ataupun binatang. Pada tahun 1940 diketahui bahwa semanggi merah (tanaman yang kaya fitoestrogen) yang telah dipasturisasi mempunyai efek pada fertilitas domba. Peneliti terus mengembangkan penelitian tentang efek senyawa ini terhadap fungsi metabolisme lain seperti regulasi kolesterol dan penjagaan kepadatan tulang pada usia post-menopause. Fakta lain menunjukkan efek fitoestrogen dalam melawan penyakit lain seperti prostat, payudara, saluran pencernaan dan kanker lain , penyakit kardiovaskular, penurunan fungsi otak, symptom menopause serta osteoporosis.
Strutur senyawa yang kaya fitoestrogen:


Struktur inti yang menghasilkan efek estrodiol yaitu:
·         Cincin fenol yang mencegah terbentuknya ikatan dengan reseptor estrogen
·         Cincin isoflavon yang menyerupai cincin estrogen pada permukaan reseptor
·         Berat molekul rendah seperti estrogen (BM 272)
·         Jarak antara dua gugus hidroksil pada inti isoflavon seperti terdapat pada estradiol
·         Model hidroksilasi yang optimal