FITOESTROGEN DAN ESTROGEN
- FITOESTROGEN
Fitoestrogen
(dietary estrogens) merupakan gugus yang tersusun atas komponen non steroid
pada tanaman. Dan karena strukturnya menyerupai estradiol (17β-estradiol) maka
senyawa ini juga mempunyai aktivitas estrogenik dan atau antiestrogenik seperti
estradiol.
Istilah
fitoestrogen berasal dari kata phyto yang berarti tanaman dan estrogen (estrus)
yang berarti periode kesuburan pada mamalia betina serta kata gen yang berarti
generasi.
Persamaan
secara molekuler antara estrogen dan fitoestrogen menjadikan adanya kesamaan efek di antara
keduanya tetapi kadang – kadang keduanya mempunyai efek antagonis. Fitoestrogen
ditemukan pertama kali pada tahun 1926 tetapi tidak diketahui bahwa senyawa ini
mempunyai efek terhadap metabolisme manusia ataupun binatang. Pada tahun 1940
diketahui bahwa semanggi merah (tanaman yang kaya fitoestrogen) yang telah
dipasturisasi mempunyai efek pada fertilitas domba. Peneliti terus
mengembangkan penelitian tentang efek senyawa ini terhadap fungsi metabolisme
lain seperti regulasi kolesterol dan penjagaan kepadatan tulang pada usia
post-menopause. Fakta lain menunjukkan efek fitoestrogen dalam melawan penyakit
lain seperti prostat, payudara, saluran pencernaan dan kanker lain , penyakit
kardiovaskular, penurunan fungsi otak, symptom menopause serta osteoporosis.
Strutur
senyawa yang kaya fitoestrogen:
Struktur inti yang menghasilkan efek estrodiol yaitu:
·
Cincin fenol yang mencegah terbentuknya ikatan
dengan reseptor estrogen
·
Cincin isoflavon yang menyerupai cincin estrogen
pada permukaan reseptor
·
Berat molekul rendah seperti estrogen (BM 272)
·
Jarak antara dua gugus hidroksil pada inti
isoflavon seperti terdapat pada estradiol
·
Model hidroksilasi yang optimal